Rabu, 11 September 2013

PRAKTIKUM KIMIA : LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

I.                   Judul.
Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit.

II.                Tujuan Percobaan.
Menguji daya hantar listrik berbagailarutan.

III.             Alat dan Bahan.
§  Alat :
a)      Alat uji elektrolit
b)      Gelas kimia 100 mL
§  Bahan :
a)      Larutan gula
b)      Larutan alkohol
c)      Larutan NaCl
d)     Larutan H2SO4
e)      Larutan HCl
f)       NaCl padat
g)      Kertas tisu
h)      Air suling

IV.             Landasan Teori.
Larutan merupakan campuran homogen antara zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solvent). Zat terlarut umumnya jumlahnya lebih sedikit daripada zat pelarut. Contoh larutan gula, larutan garam dapur, larutan alkohol, dan lain sebagainya. Larutan umumnya berfase cair (liquid = l) dengan pelarut air, tetapi ada juga larutan yang berfase padat (solid = s) seperti kuningan, stainless steel, dan lain-lain, ataupun gas (g) seperti udara.
Larutan ada yang bersifat sebagai penghantar arus listrik, yang disebut larutan elektrolit. Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan anion). Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday, diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan gas. Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif mengalami oksidasi. Larutan elektrolit terbagi menjadi 2 macam, yaitu elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah. Pada larutan elektrolit kuat, seluruh molekulnya terurai menjadi ion-ion (terionisasi sempurna). Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat. pada persamaan reaksi, ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke kanan. Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat memberikan nyala redup ataupun tidak menyala, tetapi masih terdapat gelembung gas pada elektrodanya. Hal ini disebabkan tidak semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Dalam persamaan reaksi, ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik).
                        Sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik dan tidak menimbulkan gelembung gas. Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatanyang dapat menghantarkan arus listrik.

V.                Cara Kerja.
a.       Masukkan larutan HCl ke dalam gelas kimia dan uji dengan alat uji elektrolit.
b.      Amati perubahan pada elektrode dan lampu. Catat hasilnya!
c.       Bersihkan kedua elektrode dengan air suling dan lap dengan kertas tisu.
d.      Ulangi langkah a-c untuk larutan gula, larutan alkohol, larutan NaCl, larutan H2SO4, NaCl padat, dan air suling.


VI.             Tabel Hasil Pengamatan.


No.

Larutan

Lampu
Elektrode
Menyala terang
Menyala redup
Tidak menyala
Ada gelembung banyak
Ada gelembung sedikit
Tidak
ada gelembung
1
L. Hcl
ü   


ü   


2
L. H2SO4
ü   


ü   


3
L. NaCl

ü   

ü   


4
L. Cuka


ü   

ü   

5
L. Gula


ü   


ü   
6
L. Alkohol


ü   


ü   
7
NaCl padat


ü   


ü   
8
Air suling


ü   

ü   



VII.          Analisis Data Hasil Pengamatan.
*     Larutan NaCl : dalam uji elektrolit yang dilakukan didapatkan hasil, lampu menyala redup dan gelembung gas sedikit (elektrolit lemah). Seharusnya lampu menyala terang dan gelembung gas banyak (elektrolit kuat). Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti, kesalahan dalam melakukan uji yang dilakukan oleh penguji.
*     Air suling : dalam uji elektrolit yang dilakukan didapatkan hasil, lampu tidak menyala dan ada sedikit gelembung gas. Seharusnya pada air suling tidak ada gelembung gas sedikitpun karena air suling merupakan air yang benar-benar murni dan bersih sehimgga tidak ada molekul yang terkandung didalamnya. Hal ini bisa disebabkan oleh kesalahan pada saat uji elektrolit yang dilakuakan oleh penguji.
*     Larutan cuka : dalam uji elektrolit yang dilakukan didapat hasil, lampu tidak menyala dan tida ada gelembung. Seharusnya pada larutan cuka lampu menyala redup dan ada gelembung gas (elektrolit lemah). Hal ini bisa disebabkan oleh kesalahan pada saat uji elektrolit yang dilakuakan oleh penguji.


VIII.       Kesimpulan.
Berdasarkan hasil pengamatan diatas, kesimpulan yang diperoleh adalah larutan-larutan yang dapat menghasilkan gelembung gas dan bahkan hingga menyalakan lampu disebut larutan elektrolit. Larutan elektrolit dapat menyalakan lampu karena dapat terionisasi dalam larutanya. Sedangkan larutan yang tidak dapatmenyalakan lampu ataupun menghasilkan gelempung gas disebut larutan nonelektrolit. Larutan elektrolit dapat dikelompokan menjadi larutan elektrolit   lemah dan larutan elektrolit kuat berdasarkan derajat ionisasinya. Larutan elektrolit kuat akan terionisasi sempurna saat dilarutkan, sedangkan larutan elekrolit lemah saat dilarutkan tidak semuanya akan terionisasi sehingga dapat berubah kembali ke senyawa asalnya


IX.             Jawaban Pertanyaan.

1.      Dari hasil eksperimen, larutan yang bersifat elektrolit dan nonelektrolit yaitu,
o  Elektrolit                     : larutan HCl, larutan H2SO4, larutan NaCl, laru
o  Nonelektrolit               : larutan cuka, larutan gula,larutan alkohol, NaCl padat,                                        air  suling.
2.      Jika uji elektrolit digunakan pada percobaan digunakan untuk,
a)      Air jeruk
Bila dilakukan uji elektrolit pada air jeruk maka akan muncul gelembung dan lampu akan menyala. Namun hal ini tergantung pada tingkat keasaman air jeruk yang diuji.
b)      Larutan alkohol
Bila dilakukan uji elektrolit pada larutan alkohol maka tidak adan muncul gelembung dan lampu tidak akan menyala. Karena larutan alkohol merupakan larutan nonelektrolit.
c)      Air kolam
Bila dilakukan uji elektrolit pada air kolam maka tidak akan muncul gelembung dan lampu tidak akan menyala. Karena air kolam merupakan larutan nonelektrolit.
3.      Kesimpulan yang diperoleh setelah mengelompokkan larutan uji berdasarkan nyala lampu dan pengamatan elektrode dalam kategori,
·         Menyala terang dan timbul gelembung gas          :larutan HCl dan larutan H2SO4, merupakan larutan elektrolit kuat.
·         Menyala redup dan timbul gelembung                 :larutan NaCl, merupakan larutan elektrolit lemah.
·         Tidak menyala dan timbul gelembung gas            :larutan cuka dan air suling, merupakan larutan nonelektrolit.
·         Tidak menyala dan tidak timbul gelembung         :larutan gula, larutan alkohol, NaCl padat, merupakan nonelektrolit.
4.      Berdasarkan rumus kimia larutan uji di atas, larutan yang termasuk golongan,
a.     Senyawa ion                : NaCl = NaCl(s) → Na+ (aq) + Cl- (aq)
b.    Senyawa kovalen        : HCL = HCl(aq) →H+(aq) + Cl(aq),
                                           H2SO4 = H2SO4(aq) →2 H+(aq)+SO42-(aq)
                                          air suling, larutan cuka.
5.      Hubungan relasi antara jawaban pertanyaan nomor 3 dana nomor 4 yaitu, ion-ion yang timbul dalam larutan elektrolit terdiri dari dua sumber yaitu senyawa ionik dan senyawa kovalen polar. Senyawa ionik tersusun atas ion-ion sekalipun dalam dalam bentuk padat atau kering. Senyawa-senyawa ionik dalam keadaan padat tidak dapat menghantarkan arus listrik karena ion-ion yang terikata dengan kuat, sehingga tidak ion-ion tersebut tidak mengalami mobilisasi ketika diberi beda potensial. Senyawa-senyawa kovalen baik kovalen polar maupun nonpolar dalam keadaan murni tidak dapat menghantarkan arus listrik. Tetapi senyawa kovalen polar dapat menghantarkan arus listrik jika dilarutkan dalam pelarut yang sesuai. Hal ini disebabkan senyawa kovalen polar dalam pelarut yang sesuai mampu membentuk ion-ion.

6.      Dasar pengelompokan larutan menjadi elektrolit dan nonelektrolit adalah Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan anion). Diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan gas. Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif mengalami oksidasi. Pada larutan elektrolit kuat, seluruh molekulnya terurai menjadi ion-ion (terionisasi sempurna). Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat. pada persamaan reaksi, ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke kanan. Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat memberikan nyala redup ataupun tidak menyala, tetapi masih terdapat gelembung gas pada elektrodanya. Hal ini disebabkan tidak semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Dalam persamaan reaksi, ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik). Sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik dan tidak menimbulkan gelembung gas. Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatanyang dapat menghantarkan arus listrik. Selain dari ikatannya, terdapat cara lain untuk mengelompokan senyawa yakni didasarkan pada daya hantar listrik. Jika suatu senyawa dilarutkan dalam air dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit, dan sebaliknya jika larutan tersebut tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan nonelektrolit.
7.      Ciri- ciri suatu larutan dikategorikan sebagai larutan elektrolit yaitu,
§  Zat terlarut berupa senyawa ion dan kovalen polar.
§  Dapat menghantar arus listrik.
§  Dapat terurai menjadi ion.
§  Bila diuji, maka akan muncul gelembung dan lampu akan akan menyala.
8.      Menurut analisis kelompok saya, air kolam termasuk larutan nonelektrolit karena air kolam molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion bermuatan yang dapat menghantarkan arus listrik






 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar