I.
Judul.
Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit.
II.
Tujuan Percobaan.
Menguji daya hantar listrik berbagailarutan.
III.
Alat dan Bahan.
§
Alat :
a)
Alat uji elektrolit
b)
Gelas kimia 100 mL
§
Bahan :
a)
Larutan gula
b)
Larutan alkohol
c)
Larutan NaCl
d)
Larutan H2SO4
e)
Larutan HCl
f)
NaCl padat
g)
Kertas tisu
h)
Air suling
IV.
Landasan Teori.
Larutan merupakan campuran homogen antara zat terlarut
(solute) dan zat pelarut (solvent). Zat terlarut umumnya
jumlahnya lebih sedikit daripada zat pelarut. Contoh larutan gula, larutan
garam dapur, larutan alkohol, dan lain sebagainya. Larutan umumnya berfase cair
(liquid = l) dengan pelarut air, tetapi ada juga larutan yang berfase
padat (solid = s) seperti kuningan, stainless steel, dan lain-lain,
ataupun gas (g) seperti udara.
Larutan ada yang bersifat sebagai
penghantar arus listrik, yang disebut larutan elektrolit. Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang
bermuatan (kation dan anion). Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Michael
Faraday, diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan ke dalam
larutan elektrolit akan terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan
gas. Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi
dan ion negatif mengalami oksidasi. Larutan elektrolit terbagi menjadi 2 macam,
yaitu elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah. Pada larutan elektrolit kuat,
seluruh molekulnya terurai menjadi ion-ion (terionisasi sempurna). Karena
banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat.
pada persamaan reaksi, ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu
arah ke kanan. Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat memberikan
nyala redup ataupun tidak menyala, tetapi masih terdapat gelembung gas pada
elektrodanya. Hal ini disebabkan tidak semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi
tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat
menghantarkan arus listrik. Dalam persamaan reaksi, ionisasi elektrolit lemah
ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik).
Sedangkan larutan non elektrolit
adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik dan tidak menimbulkan
gelembung gas. Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak
terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatanyang dapat
menghantarkan arus listrik.
V.
Cara Kerja.
a.
Masukkan larutan HCl ke dalam gelas kimia dan uji dengan alat
uji elektrolit.
b.
Amati perubahan pada elektrode dan lampu. Catat hasilnya!
c.
Bersihkan kedua elektrode dengan air suling dan lap dengan
kertas tisu.
d.
Ulangi langkah a-c untuk larutan gula, larutan alkohol,
larutan NaCl, larutan H2SO4, NaCl padat, dan air suling.
VI.
Tabel Hasil Pengamatan.
No.
|
Larutan
|
Lampu
|
Elektrode
|
||||
Menyala terang
|
Menyala redup
|
Tidak menyala
|
Ada gelembung banyak
|
Ada gelembung sedikit
|
Tidak
ada gelembung
|
||
1
|
L. Hcl
|
ü
|
|
|
ü
|
|
|
2
|
L. H2SO4
|
ü
|
|
|
ü
|
|
|
3
|
L. NaCl
|
|
ü
|
|
ü
|
|
|
4
|
L. Cuka
|
|
|
ü
|
|
ü
|
|
5
|
L. Gula
|
|
|
ü
|
|
|
ü
|
6
|
L. Alkohol
|
|
|
ü
|
|
|
ü
|
7
|
NaCl padat
|
|
|
ü
|
|
|
ü
|
8
|
Air suling
|
|
|
ü
|
|
ü
|
|
VII.
Analisis Data Hasil
Pengamatan.
Larutan NaCl : dalam uji elektrolit yang dilakukan
didapatkan hasil, lampu menyala redup dan gelembung gas sedikit (elektrolit
lemah). Seharusnya lampu menyala terang dan gelembung gas banyak (elektrolit
kuat). Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti, kesalahan dalam
melakukan uji yang dilakukan oleh penguji.
Air suling : dalam uji
elektrolit yang dilakukan didapatkan hasil, lampu tidak menyala dan ada sedikit
gelembung gas. Seharusnya pada air suling tidak ada gelembung gas sedikitpun
karena air suling merupakan air yang benar-benar murni dan bersih sehimgga
tidak ada molekul yang terkandung didalamnya. Hal ini bisa disebabkan oleh
kesalahan pada saat uji elektrolit yang dilakuakan oleh penguji.
Larutan cuka : dalam uji
elektrolit yang dilakukan didapat hasil, lampu tidak menyala dan tida ada
gelembung. Seharusnya pada larutan cuka lampu menyala redup dan ada gelembung
gas (elektrolit lemah). Hal ini bisa disebabkan oleh kesalahan pada saat uji
elektrolit yang dilakuakan oleh penguji.
VIII.
Kesimpulan.
Berdasarkan hasil
pengamatan diatas, kesimpulan yang diperoleh adalah larutan-larutan yang
dapat menghasilkan gelembung gas dan bahkan hingga
menyalakan lampu disebut larutan elektrolit. Larutan elektrolit
dapat menyalakan lampu karena dapat terionisasi dalam larutanya. Sedangkan larutan yang
tidak dapatmenyalakan lampu ataupun menghasilkan gelempung
gas disebut larutan nonelektrolit. Larutan elektrolit
dapat dikelompokan menjadi larutan elektrolit lemah dan
larutan elektrolit kuat berdasarkan derajat ionisasinya. Larutan elektrolit
kuat akan terionisasi sempurna saat
dilarutkan, sedangkan larutan elekrolit lemah saat
dilarutkan tidak semuanya akan terionisasi sehingga
dapat berubah kembali ke senyawa asalnya
IX.
Jawaban Pertanyaan.
1.
Dari hasil eksperimen, larutan yang bersifat elektrolit dan
nonelektrolit yaitu,
o Elektrolit : larutan HCl, larutan H2SO4,
larutan NaCl, laru
o Nonelektrolit : larutan cuka, larutan
gula,larutan alkohol, NaCl padat, air suling.
2.
Jika uji elektrolit digunakan pada percobaan digunakan
untuk,
a)
Air jeruk
Bila dilakukan uji elektrolit pada air
jeruk maka akan muncul gelembung dan lampu akan menyala. Namun hal ini
tergantung pada tingkat keasaman air jeruk yang diuji.
b)
Larutan alkohol
Bila dilakukan uji elektrolit pada
larutan alkohol maka tidak adan muncul gelembung dan lampu tidak akan menyala.
Karena larutan alkohol merupakan larutan nonelektrolit.
c)
Air kolam
Bila dilakukan uji elektrolit pada air
kolam maka tidak akan muncul gelembung dan lampu tidak akan menyala. Karena air
kolam merupakan larutan nonelektrolit.
3.
Kesimpulan yang diperoleh setelah mengelompokkan larutan
uji berdasarkan nyala lampu dan pengamatan elektrode dalam kategori,
·
Menyala terang dan timbul gelembung gas :larutan HCl dan larutan H2SO4,
merupakan larutan elektrolit kuat.
·
Menyala redup dan timbul gelembung :larutan NaCl, merupakan larutan elektrolit lemah.
·
Tidak menyala dan timbul gelembung gas :larutan cuka dan air suling,
merupakan larutan nonelektrolit.
·
Tidak menyala dan tidak timbul gelembung :larutan gula, larutan alkohol, NaCl
padat, merupakan nonelektrolit.
4.
Berdasarkan rumus kimia larutan uji di atas, larutan yang
termasuk golongan,
a. Senyawa ion : NaCl = NaCl(s) → Na+ (aq) + Cl- (aq)
b. Senyawa kovalen : HCL = HCl(aq) →H+(aq) +
Cl–(aq),
H2SO4 = H2SO4(aq) →2 H+(aq)+SO42-(aq)
air suling, larutan cuka.
5. Hubungan relasi antara jawaban pertanyaan nomor 3 dana
nomor 4 yaitu, ion-ion yang timbul dalam larutan elektrolit terdiri dari dua
sumber yaitu senyawa ionik dan senyawa kovalen polar. Senyawa ionik tersusun
atas ion-ion sekalipun dalam dalam bentuk padat atau kering. Senyawa-senyawa
ionik dalam keadaan padat tidak dapat menghantarkan arus listrik karena ion-ion
yang terikata dengan kuat, sehingga tidak ion-ion tersebut tidak mengalami
mobilisasi ketika diberi beda potensial. Senyawa-senyawa kovalen baik kovalen
polar maupun nonpolar dalam keadaan murni tidak dapat menghantarkan arus
listrik. Tetapi senyawa kovalen polar dapat menghantarkan arus listrik jika
dilarutkan dalam pelarut yang sesuai. Hal ini disebabkan senyawa kovalen polar
dalam pelarut yang sesuai mampu membentuk ion-ion.
6. Dasar pengelompokan larutan menjadi elektrolit dan
nonelektrolit adalah Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang
bermuatan (kation dan anion). Diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan ke
dalam larutan elektrolit akan terjadi proses elektrolisis yang
menghasilkan gas. Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami
reaksi reduksi dan ion negatif mengalami oksidasi. Pada larutan elektrolit
kuat, seluruh molekulnya terurai menjadi ion-ion (terionisasi sempurna). Karena
banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat.
pada persamaan reaksi, ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu
arah ke kanan. Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat memberikan
nyala redup ataupun tidak menyala, tetapi masih terdapat gelembung gas pada
elektrodanya. Hal ini disebabkan tidak semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi
tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat
menghantarkan arus listrik. Dalam persamaan reaksi, ionisasi elektrolit lemah
ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik). Sedangkan larutan non elektrolit
adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik dan tidak
menimbulkan gelembung gas. Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya
tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatanyang
dapat menghantarkan arus listrik. Selain dari ikatannya, terdapat cara lain
untuk mengelompokan senyawa yakni didasarkan pada daya hantar listrik. Jika
suatu senyawa dilarutkan dalam air dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan
elektrolit, dan sebaliknya jika larutan tersebut tidak dapat menghantarkan arus
listrik disebut larutan nonelektrolit.
7. Ciri- ciri suatu larutan dikategorikan sebagai larutan
elektrolit yaitu,
§ Zat terlarut berupa senyawa ion dan kovalen polar.
§ Dapat menghantar arus listrik.
§ Dapat terurai menjadi ion.
§ Bila diuji, maka akan muncul gelembung dan lampu akan
akan menyala.
8. Menurut analisis kelompok saya, air kolam termasuk
larutan nonelektrolit karena air kolam molekul-molekulnya tidak terionisasi
dalam larutan, sehingga tidak ada ion bermuatan yang dapat menghantarkan arus
listrik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar